会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Tanpa Diskon Tarif Listrik, Stimulus Tak Cukup Bangkitkan Daya Beli!

Tanpa Diskon Tarif Listrik, Stimulus Tak Cukup Bangkitkan Daya Beli

时间:2025-06-04 02:55:56 来源:quickq测试版 作者:百科 阅读:543次
Warta Ekonomi,quickq免费正版下载 Jakarta -

Pemerintah resmi menetapkan lima insentif ekonomi baru untuk periode Juni–Juli 2025. Namun, dari daftar insentif tersebut, diskon tarif listrik sebesar 50% yang sempat diumumkan sebelumnya tidak masuk dalam paket stimulus terbaru. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa batalnya diskon listrik disebabkan proses penganggaran yang belum rampung.

Menanggapi hal ini, Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira, menilai bahwa dampak paket stimulus terhadap konsumsi rumah tangga akan sangat terbatas.

Tanpa Diskon Tarif Listrik, Stimulus Tak Cukup Bangkitkan Daya Beli

Tanpa Diskon Tarif Listrik, Stimulus Tak Cukup Bangkitkan Daya Beli

"Efek stimulus ke daya dorong konsumsi rumah tangga sangat terbatas," ujar Bhima kepada Warta Ekonomi, Selasa (3/6).

Tanpa Diskon Tarif Listrik, Stimulus Tak Cukup Bangkitkan Daya Beli

Baca Juga: Diskon Tarif Listrik Batal, Pemerintah Butuh Uang untuk Bayar Utang Rp178,9 Triliun

Tanpa Diskon Tarif Listrik, Stimulus Tak Cukup Bangkitkan Daya Beli

Bhima menyebut batalnya diskon listrik 50% sebagai faktor besar yang mengurangi efektivitas stimulus, mengingat insentif tersebut sangat dinantikan oleh masyarakat. Ia juga menilai bahwa nominal insentif saat ini masih terlalu kecil untuk memberikan dorongan konsumsi yang signifikan.

"Nominal terlalu kecil. Apalagi diskon listrik 50% dibatalkan," imbuhnya.

Baca Juga: Diskon Listrik Batal, Pemerintah Alihkan Bantuan ke Subsidi Upah

Selain itu, ia menyoroti ketimpangan distribusi bantuan yang tidak menjangkau pekerja informal seperti ojek online dan pekerja outsourcing. Hal ini disebabkan basis data yang digunakan pemerintah masih bergantung pada kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

"Padahal pekerja informal ini urgen diberi gelontoran stimulus," tegasnya.

Lebih lanjut, Bhima juga menyampaikan bahwa momentum libur sekolah tidak akan memberi pengaruh besar terhadap konsumsi masyarakat, sebab setelahnya rumah tangga justru menghadapi beban pengeluaran tahun ajaran baru.

(责任编辑:百科)

相关内容
  • Hotel Tertua di Dunia Ini Sudah Beroperasi Sejak Tahun 705 Masehi
  • Menhum Tegaskan RUU TNI Bukan Perintah Prabowo
  • Pj Gubernur Angkat Bicara soal Pembangunan Bandara Bali Utara
  • Menkeu Sri Mulyani: Implementasi Koperasi Desa Merah Putih Akan Dilakukan Secara Bertahap
  • 香港大学建筑学排名世界第几?
  • Kejagung Jemput Paksa Hakim Ketua Kasus Korupsi Minyak Goreng!
  • Top Digital Public Relations Award 2025, Apresiasi untuk Praktik PR Digital
  • Bahlil Imbau Kampus Adaptif dengan Tuntutan Lapangan Kerja
推荐内容
  • Menko PMK Terus Monitor Perkembangan Banjir Jabodetabek: Hari ini Mulai Membaik
  • Cek NIK KTP! 3 Saldo Dana Bansos Cair April 2025 Termasuk PIP, PKH, dan BPNT
  • 纽约视觉艺术学院摄影专业排名
  • Penumpang Mana yang Berhak Pakai Sandaran Tangan Kursi Tengah Pesawat?
  • Genapi Gerakan 3R dan 9R untuk Atasi Sampah, Oxium Jadi Solusi Mengatasi Mikroplastik
  • Kucurkan Rp3 T Perang Lawan Corona, Anies Bilang: Bisa Bertambah